Selasa, 01 April 2014

Lenovo Hadirkan 4 Tablet Android Baru

Lenovo memperpanjang lini tablet Android 'murah' untuk A-Series. Tablet-tablet ini memiliki ukuran layar bervariasi dan mulai dipasarkan pada kuartal II/2014.

Lenovo Hadirkan 4 Tablet Android Baru
Seri A7-30 dan A7-50 hadir dengan layar 7 inci. Untuk A7-30 dilengkapi dua speaker depan dan prosesor quad-core. Sedangkan A7-50 menawarkan spesifikasi serupa, tapi dengan tambahan kamera depan dan belakang 2 megapiksel.

Untuk seri A8 menawarkan layar HD 8 inci, audio Dolby, dan prosesor quad-core. Tablet ini dijual dengan harga mulai dari 139,99 poundsterling atau sekira Rp1,5 juta. Sementara Tablet A10 yang ditujukan untuk pecinta film memiliki layar HD 10,1 inci, audio Dolby dengan speaker ganda, prosesor quad-core dan dijual dengan harga mulai dari 169,99 poundsterling atau setara Rp1,9 juta.

Sayangnya Lenovo belum mengungkapkan versi sistem operasi (OS) Android yang digunakan keempat tablet tersebut. "Tablet keluarga seri A terbaru ini didesain untuk memenuhi harapan anak-anak muda saat ini sebagai pengguna aktif yang selalu bepergian dan kebutuhan gaya hidup kepribadian mereka yang beragam," jelas Vice President Lenovo, Shao Tao, seperti dilansir Digital Spy, Rabu (2/4/2014).

"Dengan tambahan baru portofolio tablet, kami memyuguhkan perangkat yang sesuai dengan kebiasaan masing-masing konsumen, apakah itu soal musik, membaca e-book atau menonton video di mana saja," sambungnya.

Sumber: Techno Okezone

Mei, Produksi Layar iPhone 6 Dimulai

Mitra pemasok Apple akan mulai produksi massal layar untuk iPhone generasi terbaru pada bulan depan. Informasi terbaru ini diungkapkan oleh sejumlah sumber Reuters di rantai pasokan.

Mei, Produksi Layar iPhone 6 Dimulai
 Apple dikabarkan sedang menyiapkan dua versi iPhone. Namun untuk versi layar 4,7 inci akan diproduksi terlebih dahulu, sedangkan versi 5,5 inci dikabarkan tertunda.

Sementara produksi layar 4,7 inci dimulai bulan depan, layar 5,5 inci akan dimulai beberapa bulan kemudian. Demikian dilansir Reuters, Rabu (2/4/2014).

Japan Display Inc, Sharp Corp, dan LG Dislpay Co Ltd, akan menjadi mitra manufaktur Apple untuk layar iPhone 6. Perwakilan ketiga pemasok dan Apple menolak berkomentar.

Japan Display akan menjadi pemasok pertama yang memulai produksi di pabrik unggulannya di Mobara, sebelah timur Tokyo, Jepang, pada awal Mei. Dua mitra yang lain akan memulai produksi pada Juni 2014.

Sumber: Techno Okezone

Android 4.4 KiKat Segera Hadir di HTC Butterfly

HTC kerap dibarkan merilis sistem operasi (OS) Android KitKat untuk HTC Butterfly. Setelah sekian lama bungkam, vendor ponsel asal Taiwan ini akhirnya mengonfirmasi hal tersebut.

Android 4.4 KiKat Segera Hadir di HTC Butterfly
HTC menyatakan kehadiran Android 4.4 di HTC Butterlfy, saat menanggapi pertanyaan seorang pengguna di Facebook. Perusahaan mengatakan bahwa 'Butterfly' akan segera mendapatkan OS Android terbaru itu. Demikian dilansir Softpedia, Rabu (2/4/2014).

Sayangnya perusahaan tidak memberikan rincian informasi lebih lanjut terkait hal tersebut. HTC Butterfly sendiri telah cukup lama diluncurkan yaitu Januari 2013.

Smartphone ini pertama kali dirilis dengan OS Android 4.1.1 (Jelly Bean). Spesifikasi lainnya termasuk layar 5 inci, prosesor quad-core 1.5GHz, RAM 2GB, memori internal 16GB, dan kamera utama 8 megapiksel, serta kamera depan 2,1 megapiksel.

Sumber: Techno Okezone

UGM Bikin Aplikasi Informasi Bencana

Institute of Internationel Studie UGM bersama Universitas Osaka Jepang meluncurkan aplikasi bencana CARED W-DIPS, yang bertujuan mempercepat dan memperluas jangkauan informasi bencana. Aplikasi ini bisa diunduh di Google Play.

UGM Bikin Aplikasi Informasi Bencana
 Managing Director IIS UGM Maharani mengatakan, dalam versi pertamanya, Wide-View Disaster Information and Prediction System atau W-DIPS ini menargetkan pengguna sebanyak 10 persen dari populasi Yogyakarta. "Sebagai pilot project adalah Kota Jogja, Kabupaten Sleman dan Bantul," kata Maharani di Gedung Fisipol, Yogyakarta, Selasa 4 Februari 2014.

Menurut Maharani, peran masyarakat sangat penting dalam menyampaikan informasi terkait dengan kondisi saat bencana dan paska bencana.

Sementara itu Stevano Sukamoto, perwakilan dari Universitas Osaka, Jepangmenjelaskan aplikasi tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir bahkan sampai pada kasus flu burung. "Karakteristik Indonesia sama dengan Jepang. Seringkali terjadi bencana alam seperti gempa bumi. Kami sudah menjalankan aplikasi ini dan semua kondisi bencana dan paska bencana bisa di ketahui lebih cepat," kata Stevano.

Ia mengakui terciptanya aplikasi tersebut berawal dari sejumlah peristiwa gempa besar di Turki, Taiwan, Jepang, dan DI Yogyakarta. "Saya kemudian berpikir. Bagaimana supaya kami bisa cepat dan tanggap memberikan logistik kepada korban. Dari situ saya memiliki ide membuat sistem ini. Walaupun pekerjaan dalam pasca bencana adalah organisasi, apakah tidak bisa dari individu untuk mengetahui keadaan bencana tersebut dari lokasi.

"Cara kerja aplikasi bencana ini juga sangat mudah. Pengguna tinggal mendownload di Google Playstore, kemudian mendaftar. Memang aplikasi ini masih butuh masukan karena itu kami akan bekerja sama dengan BPBD dan PMI."

Untuk aplikasi bencana yang dibuat oleh PT Gamatechno, menurut Novan Hartadi selaku Manajer Riset, pengguna akan mendapatkan tiga bahasa yakni Indonesia, Inggris dan Bahasa Jawa. "Nantinya akan ada peta yang menjelaskan kawasan rawan bencana, dan wilayah yang membutuhkan bantuan lebih cepat. Diharapkan informasi dari sistem yang dikembangkan itu dapat mengurangi intensitas dari kerusakan," kata dia.

Stevano Sukamoto menambahkan, aplikasi bencana tersebut sangat mudah karena untuk sementara baru bisa di download di smartphone. "Siswa SMP dan orang tua bisa membaca aplikasi ini, karena aplikasi ini sangat mudah."

Kepala PMI DIY, Harry Zudianto menyambut baik peluncuran aplikasi bencana tersebut. "Namun yang harus menjadi catatan adalah jangan sampai informasi yang masuk hanya untuk kepentingan individu. Harus ada semacam proteksi," kata mantan Walikota Jogja ini.

Caranya, sambung Herry Zudianto adalah  yang boleh menjadi pengguna aplikasi bencana relawan yang tedaftar di lembaga yang resmi.

Sementara itu Krisnadi Setiawan, Kepala bidang program TRC BPBD DIY mengatakan saat ini informasi yang paling besar menyumbang melalui radio dan sosial media. "Tapi setahun lalu, kami mendapati dua kali informasi yang hoax," kata dia. (adi)

Sumber: IVAnews

Aplikasi Chatting Ini Bisa Beroperasi Tanpa Internet

Mengirim pesan chatting memang sudah menjadi kebutuhan komunikasi sehari-hari. Sayangnya, komunikasi dengan cara itu tetap tergantung dari kehandalan performa jaringan data pengguna.

Aplikasi Chatting Ini Bisa Beroperasi Tanpa Internet
Meski perangkat Anda canggih tanpa jaringan bagus, bisa saja pesan chatting tak sampai kepada penerimanya.

Sebagai alternatif, terdapat aplikasi chatting yang memungkinkan pengguna mengirimkan pesan dan foto meski dalam kondisi tak ada sinyal. Aplikasi itu yakni FireChat, yang merupakan aplikasi iPhone gratis.

FireChat yang dikembangkan oleh perusahaan pengumpul dana, Open Garden, itu disebut juga dengan Multipeer Connectivity Framework (MCF). Tahun lalu, Apple sudah menambahkan MCF pada iOS 7.

Apple menciptakan apa yang disebut jaringan bersama nirkabel. Fitur ini diklaim dapat mendukung chatting dalam kondisi tak ada sinyal bahkan aplikasi ini sanggup berfungsi dalam jarak yang jauh.

Saat pengguna memakai FireChat, pengguna akan mendapatkan screen name sampai opsi pengiriman pesan. Pada aplikasi ini terdapat ruang chat dengan opsi Everyone dan Nearby.

Pada mode Nearby, pengiriman pesan ke orang terdekat, tak perlu mengunakan data sinyal. Tapi cuma dengan Bluetooth atau WiFi Direct. Jangkauan pengiriman pesan sampai 9 meter. Sedangkan opsi Everyone memungkinkan pengguna meneruskan pesan kepada pengguna yang lain.

Mengapa pengiriman bisa dilakukan meski tanpa data?. Kuncinya dibantu dengan jaringan yang dilokal pada tiap ponsel menjadi sebuah node. Secara mudah, node merupakan titik yang dilalui data dalam sebuah jaringan. Dalam jaringan internet tradisional, tiap perangkat yang terhubung dengan jaringan disebut node.

Sebagai contoh, jika jaringan memiliki telepon, tablet, dua komputer dan printer yang terhubung, berarti itu ada lima node pada jaringan.
Dengan skema ini data bisa bisa lewat diantara node tersebut.

Anti Retas
Soal keamanan jaringan, pesan yang terkirim dijamin aman, node individual tak dapat membaca pesan.

Jika ingin lebih privat, pengguna juga dimungkinkan mengirim pesan secara anonim. Menariknya, karena fitur ini tidak menggunakan koneksi internet, FireChat tidak dapat diinfiltrasi oleh peretas.

Untuk jarak jangkauan maksimal dari aplikasi ini tidak diketahui. Tapi secara teori disebutkan, aplikasi ini bisa berjalan di manapun sepanjang terdapat node. Jarak pesan yang dapat dikirim kemungkinan tergantung adapakah sebuah daerah tertentu memiliki node.

Fitur sejenis ini juga tersedia di Android, namun aplikasnya bukan aplikasi chatting, hanya aplikasi file sharing. (ren)

Sumber: VIVAnews